• Minggu, 24 September 2023

CERPEN: Kisah Angin, Air dan Nama Baik Dalam Perjalanan Bersama. Ia selalu membawa kendi di tangannya

- Senin, 31 Juli 2023 | 18:34 WIB
 Alkisah, suatu ketika Angin, Air, dan Nama Baik  (Ilustrasi: istockphoto.com)
Alkisah, suatu ketika Angin, Air, dan Nama Baik (Ilustrasi: istockphoto.com)

 

MELENGGANG.COM- Alkisah, suatu ketika Angin, Air, dan Nama Baik memutuskan untuk mengadakan perjalanan bersama-sama. Meskipun sangat berbeda satu sama lain, mereka saling menyukai dan menikmati keberadaan satu sama lain.

Angin adalah sosok yang penuh energi dan bersemangat. Ia selalu datang terburu-buru seperti orang yang sedang marah, melompat di sini dan menendang debu di sana.

Meskipun terkadang agak liar, Angin selalu memberikan nuansa segar dan semangat pada perjalanan mereka.

Air, di sisi lain, berjalan dalam bentuk seorang putri yang lembut. Ia selalu membawa kendi di tangannya dan meneteskan beberapa air di atas tanah sekitar mereka.

Air memberikan kehidupan pada setiap tempat yang dilewatinya, dan kehadirannya memberikan ketenangan pada perjalanan tersebut.

Baca Juga: CERPEN: Olimpiade Yang Tak Terlupakan dan Istimewah. Dengan kepedulian yang tulus, mereka berbalik dan berlari

Nama Baik adalah pemuda tampan dengan sikap-sikap yang baik, meskipun sedikit pemalu. Ia memiliki hati yang tulus dan selalu berusaha untuk berbuat baik pada siapa pun yang ditemuinya.

Nama Baik menjadi pendengar yang baik bagi Angin dan Air, dan sikapnya yang baik selalu menghadirkan kedamaian dalam perjalanan mereka.

Ketika tiba saatnya mereka harus berpisah, Angin dan Air bertanya, "Kapan kita bisa bertemu untuk mengadakan perjalanan yang lain lagi?" Mereka berdua menawarkan tempat di mana mereka selalu bisa ditemui.

Angin menjawab, "Engkau akan selalu menemukan aku di puncak gunung-gunung atau melompat-lompat di sekitar kakimu.

Baca Juga: Polres Rokan Hulu Gelar Patroli Gabungan untuk Memberi Rasa Aman dan Nyaman Kepada Masyarakat

Meniup debu ke mana kamu pergi." Air juga memberikan jaminan bahwa dia akan selalu ada di sekitar mereka, di laut atau sungai, bahkan di dapur.

Namun, ketika giliran Nama Baik untuk menjawab, ia memilih untuk diam. Angin dan Air bertanya lagi, "Nama Baik, kapan dan di mana kita akan bertemu lagi?" Namun, Nama Baik tetap bungkam.

Halaman:

Editor: Renny Tade Bengu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Puisi Jesicka Kristiani Buifena -- Langit yang Sendu

Selasa, 1 Agustus 2023 | 00:30 WIB

Puisi Jesicka Kristiani Buifena -- Langit Abu-abu

Selasa, 1 Agustus 2023 | 00:18 WIB
X