• Minggu, 24 September 2023

CERPEN: Olimpiade Yang Tak Terlupakan dan Istimewah. Dengan kepedulian yang tulus, mereka berbalik dan berlari

- Senin, 31 Juli 2023 | 18:26 WIB
Cerpen: olimpiade yang tak terlupakan dan istimewa. (Ilustrasi: istockphoto.com)
Cerpen: olimpiade yang tak terlupakan dan istimewa. (Ilustrasi: istockphoto.com)

 

MELENGGANG.COM- Di sebuah kota yang damai, beberapa tahun lalu, terjadi sebuah olimpiade yang tak terlupakan dan istimewa.

Olimpiade khusus untuk orang-orang cacat di Seattle menghadirkan momen luar biasa dalam pertandingan lari jarak 100 meter.

Pagi itu, sembilan pelari cacat telah bersiap-siap di tempat start masing-masing. Mereka berbeda-beda dalam kondisi fisik, tapi semangat untuk berlomba tak tergoyahkan.

Ketika pistol tanda pertandingan dinyalakan, mereka semua berlari dengan kegembiraan, meski beberapa tidak tepat berada di garis lintasan.

Namun, di antara mereka ada seorang anak lelaki yang menghadapi rintangan lebih besar. Dalam usaha kerasnya untuk mencapai garis finish, ia tiba-tiba tersandung dan terjatuh berguling beberapa kali. Air mata kesakitan dan kekecewaan mengalir dari matanya.

Baca Juga: Polres Rokan Hulu Gelar Patroli Gabungan untuk Memberi Rasa Aman dan Nyaman Kepada Masyarakat

Tangisan anak lelaki itu terdengar oleh delapan pelari lainnya. Sebagai seorang saudara di atas medan pertandingan, mereka merasa panggilan untuk membantu dan memperlambat langkah mereka.

Dengan kepedulian yang tulus, mereka berbalik dan berlari menuju anak lelaki yang terjatuh itu. Mereka bukanlah pesaing yang egois, tetapi sahabat sejati yang mementingkan kebaikan bersama.

Seorang gadis dengan cacat keterbelakangan mental, dengan hati penuh cinta dan empati, mendekati anak lelaki itu.

Ia memberikan ciuman lembut sebagai tanda dukungan dan berkata dengan hangat, "Semoga ini membuatmu merasa lebih baik." Kekuatan cinta dan kehangatan yang disalurkan oleh gadis itu memberikan ketenangan di hati anak lelaki yang terjatuh.

Baca Juga: Ngeri Deh! Tidak Memiliki Lapangan Bola Volly, Masyarakat dan Karang Taruna Protes Kepala Desa Panulisan

Tak lama kemudian, kesembilan pelari itu saling bergandengan tangan, membentuk lingkaran persaudaraan, dan bersama-sama berjalan menuju garis finish.

Mereka meninggalkan ambisi pribadi dan memilih untuk bersatu sebagai satu tim, saling mendukung dan membantu satu sama lain.

Halaman:

Editor: Renny Tade Bengu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Puisi Jesicka Kristiani Buifena -- Langit yang Sendu

Selasa, 1 Agustus 2023 | 00:30 WIB

Puisi Jesicka Kristiani Buifena -- Langit Abu-abu

Selasa, 1 Agustus 2023 | 00:18 WIB
X