Ketika rakyat kehabisan mantra suci,
Tuturan iblislah yang tersisa...
Ketika diksi 'celana dalam polisi dibeli dari uang rakyat' tak bermakna apa-apa,
Itu pertanda kita sedang diperhamba para bajingan...!!
MELENGGANG.COM- Jika ditanyakan kepada 5,3 juta nasabah perusahaan asuransi milik negara, PT. Asuransi Jiwasraya, yang dananya raib 23 triliun lebih, nyaris dipastikan mereka akan memberi jawaban dan komentar yang sama dengan Rocky Gerung alias RG: kita punya pemimpin negeri yang ‘bajingan tolol’.
Pada banyak kesempatan, kita sering juga mendengar frasa serumpun dengan itu, seperti bajingan tengik dan bajingan biadab, yang diucapkan orang saat di puncak kekesalan terhadap orang lain.
Tidak semua pakar bahasa sepakat, namun kata bajingan diyakini berasal dari kata ‘bajing’ atau- walau tidak sama- tupai, sejenis binatang pengerat buah, yang demikian lincah loncat sana loncat sini di antara pepohonan.
Bajing dan tupai ini kerap dianggap musuh besar petani, karena merupakan hama yang sangat mengganggu keberhasilan usaha pertanian, terutama petani buah. Bajing kerap kali mencuri buah-buahan dari kebun para petani.
Seiring waktu, nama jenis binatang bajing yang dikata-sifatkan menjadi ‘bajingan’ itu dilekatkan pada orang-orang yang suka mencuri, mengambil barang milik orang lain tanpa permisi, tanpa izin.
Kata itupun merambah ke orang-orang yang sering mengambil barang dari kendaraan truk yang lalu-lalang di sepanjang jalan Anyer - Panarukan.
Artikel Terkait
Ada yang Tidak Beres di SMAN Kuanfatu TTS, Tercium Bau Pekat Dugaan Kasus Dana BOS, Siapa Pelaku Utama?
Pernikahan Dini Tertinggi di Jawa Timur dari Provinsi Lain di Pulau Jawa, Kota Malang Tertinggi dari Surabaya
Erwin Setiawan Dipolisikan Lantaran Diduga Menipu Seorang Pemesan Barang dan Tidak Mau Mengembalikan Uang
Mengenal Jesicka Kristiani Buifena Penyair dan Cerpenis Muda Berbakat dari SMAN 9 Kota Surabaya
Amel, Indri dan Janah: Kami Bertiga Punya Tekad untuk Sukses dan Berhasil Jualan Es Tong Tji di Lapangan Kodam