• Minggu, 24 September 2023

Pernikahan Dini Tertinggi di Jawa Timur dari Provinsi Lain di Pulau Jawa, Kota Malang Tertinggi dari Surabaya

- Selasa, 1 Agustus 2023 | 01:35 WIB
Pernikahan Dini Tertinggi di Jawa Timur dari Provinsi Lain di Pulau Jawa, Kota Malang Tertinggi dari Surabaya.* (Foto: Ilustrasi)
Pernikahan Dini Tertinggi di Jawa Timur dari Provinsi Lain di Pulau Jawa, Kota Malang Tertinggi dari Surabaya.* (Foto: Ilustrasi)

 

MELENGGANG.COM- Fenomena pernikahan dini karena pergaulan bebas, semakin marak belakangan ini. Akibat pernikahan dini, banyak anak-anak yang masih di bawah umur dan masih berstatus sebagai pelajar, terpaksa putus sekolah. Tentu mengambat pemajuan sumber daya manusia (SDM) di negeri ini.

Menyikapi hal tersebut, Pengadilan Agama Kota Surabaya dikabarkan akan membuat terobosan dengan menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mencegah pernikahan dini supaya tidak makin marak di tahun 2024 melalui komitmen bersama yang disebut komitmen zero.

Hal ini dikatakan Ketua Pengadilan Agama Kota Surabaya, Samarul Falah bahwa penetapan target itu berkaca pada jumlah pengajuan dispensasi pernikahan yang terus menurun tiga tahun terakhir.

Baca Juga: Ada yang Tidak Beres di SMAN Kuanfatu TTS, Tercium Bau Pekat Dugaan Kasus Dana BOS, Siapa Pelaku Utama?

Pada awalnya terlihat jumlahnya mencapai ratusan. Tetapi memasuki tahap selanjutnya atau semester awal ini, hanya puluhan saja.

“Pengajuan dispensasi nikah di PA dari tahun ke tahun dibanding jumlah penduduk dengan angka pernikahan, Kota Surabaya mungkin paling rendah di Jatim. Sejak 2020 sekitar 500. Kemudian sampai hari ini, kami perkirakan tidak akan sampai 100 perkara,” bebernya menjelaskan.

Komitmen zero pernikahan dini itu, bisa mengantisipasi pengajuan dari hulu, saat mempelai datang ke Kantor Urusan Agama (KUA).

Baca Juga: Puisi Jesicka Kristiani Buifena -- Langit yang Sendu

“Sebelum ke kelurahan atau KUA bisa kita tanggulangi atau cegah. Kalau ini terlaksana, 2024, Surabaya zero pernikahan anak dibawah umur,” jelasnya.

Selama ini, rata-rata pengajuan dispensasi didominasi alasan menghindari perzinahan di luar nikah, bukan karena hamil duluan.

“Istilahnya orang tua melihat bukan muhrimnya dari pada melakukan maksiat mending menikah itu banyak terjadi di Surabaya. Bila dibandingkan dengan daerah lain yang alasannya hamil duluan dan sebagainya alhamdulilah, Surabaya karena kesadaran agama lebih dominan,” jelasnya lagi.

Baca Juga: Puisi Jesicka Kristiani Buifena -- Langit Abu-abu

Sementara Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyambut baik wacana kerja sama yang menarget zero pernikahan dini itu.

Halaman:

Editor: Felixianus Ali

Sumber: suarasurabaya.net, jawapos.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X