MELENGGANG.COM- Tragedi pengeroyokan berdarah di Malang: Polisi tangkap 2 tersangka, 2 pelaku kabur ke Timor Leste.
Kejadian penganiayaan brutal yang mengakibatkan Krisnael Murri (24) tewas akhirnya menemui titik terang setelah dua dari empat pelaku berhasil ditangkap oleh aparat kepolisian.
Penangkapan terhadap dua tersangka ini dilakukan oleh Polres Malang di dua lokasi berbeda. Pelaku pertama, berinisial B.S., berhasil diringkus di Surabaya, sedangkan pelaku kedua, berinisial E., ditangkap di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
"Kami berhasil menangkap B.S. di Surabaya, sementara E. tertangkap di perbatasan Indonesia dan Timor Leste pada Senin, 3 Juli. Saat penangkapan, tersangka E. diketahui hendak melarikan diri ke luar negeri," ungkap AKP Rizky Wahyu Saputra, Kasat Reskrim Polres Malang, dalam konferensi persnya, Selasa (4/7) dilansir dari Harian Surya.
Kronologi pengeroyokan ini berawal saat korban, Krisnael Murri, diundang untuk merayakan kelulusan kakak tingkatnya di sebuah kafe yang terletak di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang pada tanggal 25 Juni lalu.
Sebanyak 160 orang hadir dalam perayaan tersebut, berasal dari Malang, Surabaya, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Dalam pesta tersebut, minuman keras (miras) mengalir deras. Setelah acara selesai, korban dan temannya memutuskan untuk pulang lebih awal ke kos masing-masing. Namun, ketika sedang mengambil motornya, korban mendengar suara bising yang mengganggu dan langsung memancing amarahnya," jelas Wahyu.
Mendengar teriakan korban, teman-temannya segera memberikan respon, mengakibatkan para pelaku mengejar mereka.
Dalam kejar-kejaran itu, pelaku melemparkan batu paving sehingga korban terjatuh. Tanpa ampun, korban kemudian dikeroyok oleh keempat pelaku hingga nyawanya melayang.
"Pelaku-pelaku ini menghajar korban berulang kali dengan menggunakan tangan kosong dan kayu," ungkap Wahyu dengan rasa kesal.
"Kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban atas kejadian ini. Kami akan memastikan bahwa keadilan akan ditegakkan dan pelaku akan dihadapkan ke ranah hukum" tambah Wahyu.
Artikel Terkait
Saking Kesal Dengan Maraknya Perjudian, Anggota DPRD SBD Minta Wartawan Menyiarkan. Polisi NTT pada Kemana?
Kapolres Kota Tangerang: Ternyata Korban Kecelakaan yang Tertabrak Truk Fuso Itu Gegara Membuat Konten
Seorang Pria Digebuki Warga Jakarta Utara, Kasus Apa?
Kasus Jual Beli Bayi Kembali Terjadi Melalui Medsos, Bikin Geger Warga Sulteng
Polisi Masih Terus Mengusut Bisnis Ilegal Praktik Aborsi di Kebayoran Jakarta Pusat
Di Kota SoE NTT, Harga Diri 27 Pekerja Bangunan Digadai Novan Fay Dengan Tidak Membayar Gaji Mereka