MELENGGANG.COM- Hingga kini polisi masih terus mengusut tuntas bisnis ilegal praktik aborsi di Kebayoran, Jakarta Pusat.
Dua orang kembali ditetapkan menjadi tersangka. Dan total tersangka sudah menjadi sembilan (9) orang.
"Sudah-sudah (jadi tersangka). Sudah bertambah lagi jadi 9," kata Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin, dikutip dari liputan6.com, Jumat 30 Juni 2023.
Baca Juga: Kasus Jual Beli Bayi Kembali Terjadi Melalui Medsos, Bikin Geger Warga Sulteng
Dua tersangka baru yakni MK laki-laki dan SW seorang pembantu rumah tangga yang bekerja di lokasi tempat aborsi.
"Kekasih dari salah satu pasien (MK). Dan yang satu lagi pembantu rumah tangga (SW)," ucapnya.
Kesaksian tetangga, Ada Topeng Monyet Sebelum Rumah Aborsi Kemayoran Digerebek Polisi.
Sebelumnya, tujuh orang sudah ditetapkan sebagai tersangka yaitu SN dan NA selaku eksekutor yang menggugurkan janin bayi. Sedangkan SM selaku sopir yang bertugas mengantar jemput pelanggan.
Baca Juga: Seorang Pria Digebuki Warga Jakarta Utara, Kasus Apa?
Selain pelaku, ada juga empat wanita yang merupakan pasien hendak melakukan aborsi. Mereka yakni, J, AS, dan RV, yang didapati polisi habis menjalani aborsi, lalu IT adalah pasien yang baru datang.
Dari keseluruhan tersangka yang kini berjumlah 9 telah dijerat dengan Pasal 76 C juncto Pasal 80, serta Pasal 77 huruf a, serta pasal 346 KUHP sesuai perannya.
"Iya nanti kita lihat secara umum, nanti kita lihat peran-perannya," katanya.
Sebuah rumah kontrakan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat tak disangka menjadi lokasi praktik aborsi setelah satu bulan lamanya beroperasi.
Artikel Terkait
Ini Dia 9 Rekomendasi Link Situs Nonton Film Gratis Tanpa Jauh-Jauh Ke Bioskop, Dari Pada Penasaran Yuk Simak
Saking Kesal Dengan Maraknya Perjudian, Anggota DPRD SBD Minta Wartawan Menyiarkan. Polisi NTT pada Kemana?
Kapolres Kota Tangerang: Ternyata Korban Kecelakaan yang Tertabrak Truk Fuso Itu Gegara Membuat Konten
Seorang Pria Digebuki Warga Jakarta Utara, Kasus Apa?
Kasus Jual Beli Bayi Kembali Terjadi Melalui Medsos, Bikin Geger Warga Sulteng