MELENGGANG.COM- Guru-guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) Surabaya bertransformasi melalui Pelatihan Pembuatan Modul Ajar yang menginspirasi!
Dalam rangka pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, guru pendidikan agama Kristen (PAK) dan Budi Pekerti se-Kota Surabaya mengikuti workshop pelatihan pembuatan modul ajar.
Dengan menghadirkan seorang fasilitator ahli, Dinas Pendidikan Kota Surabaya membantu para guru PAK dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi bagi peserta didik.
Pelatihan ini bertujuan untuk memfasilitasi pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas siswa dalam mempelajari materi pelajaran.
Baca Juga: Bupati Juandi David Dilawan Dua Kelompok, Masalah Apa?
Dalam pelatihan ini, para guru PAK di Surabaya belajar bagaimana membuat modul ajar yang menarik, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan siswa.
Mereka diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan rekan-rekan sejawat, serta memperoleh panduan praktis dari seorang fasilitator yang berpengalaman.
Dengan semangat yang tinggi, para guru ini siap menerapkan modul ajar yang inovatif dalam kelas mereka. Para guru pendidikan agama Kristen (PAK) dan Budi Pekerti se-Kota Surabaya mengikuti pelatihan pembuatan modul ajar, Jumat (14/7).
Pelatihan ini diadakan dalam rangka Kegiatan Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Surabaya tahun 2023.
Baca Juga: Kalumban Mali Ditangkap Polisi Timor Leste, Kasus Apa?
Acara ini berlangsung di Ruang Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang beralamatkan di Jl. Jagir Wonokromo No.354-356, Surabaya.
Workshop ini dihadiri oleh guru- guru PAK jenjang Sekolah Menengah Pertama. Mereka berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman dalam pembuatan modul ajar yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Seorang fasilitator yang ahli dalam pembuatan modul, Istuningsih, M.Pd, juga turut hadir untuk memberikan panduan dan pengetahuan kepada peserta.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan, Tri Endang Kustianingsih, menjelaskan bahwa pembuatan modul ajar ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa dalam berpikir kreatif dan inovatif.
Artikel Terkait
34 Saksi Diperiksa Terkait Pembunuhan Siswi SMK di Bogor
Mahasiswi Inisial L Dibawa ke BTN dan Diperkosa Seorang Anggota TNI
Sukorim: Nama Eri Cahyadi Menempel Ketat Pendahulunya
Kadis Nakertrans Kota Kupang Diduga Melakukan Pungutan Liar Melalui Pembuatan Identitas Diri
Kalumban Mali Ditangkap Polisi Timor Leste, Kasus Apa?
Bupati Juandi David Dilawan Dua Kelompok, Masalah Apa?